Memberikan Jalan di Lorong Sempit
Seorang profesor berjalan melewati lorong yang sangat sempit. Di tengah lorong, ia berpapasan dengan profesor lawannya. Lorong itu terlalu sempit untuk dilalui oleh dua orang.
Dengan membusungkan dada, lawannya itu berkata, "Aku tidak pernah memberikan jalan pada orang bodoh."
Sambil tersenyum, profesor itu memberikan lawannya jalan dan berkata, "Jika aku, selalu. "
Dengan membusungkan dada, lawannya itu berkata, "Aku tidak pernah memberikan jalan pada orang bodoh."
Sambil tersenyum, profesor itu memberikan lawannya jalan dan berkata, "Jika aku, selalu. "